Bersepeda sebagai Mobilitas Aktif
Sepeda adalah alat transportasi yang sangat efisien. Faktanya, bersepeda lebih efisien daripada metode perjalanan lainnya — termasuk berjalan kaki! Satu miliar sepeda di dunia adalah bukti keefektifannya. Mesin untuk moda transportasi yang efisien ini adalah tubuh manusia. Karena tubuh dipicu oleh makanan, pola makan memainkan peran penting dalam kinerja tubuh. Kelompok dan tipe otot yang berbeda memberikan kekuatan. Warisan genetik, pelatihan intensif, dan dorongan kompetitif membantu atlet top mendorong batas ketahanan dan kecepatan pada sepeda.
Mengendarai sepeda sejauh satu mil lebih sedikit energi dibandingkan dengan berjalan kaki sejauh satu mil. Faktanya, sepeda bisa 5 kali lebih efisien daripada berjalan kaki. Jika kita membandingkan jumlah kalori yang dibakar dalam bersepeda dengan jumlah kalori yang dibakar oleh sebuah mobil, perbedaannya sangat mencengangkan. Seratus kalori dapat memberi tenaga bagi pengendara sepeda sejauh tiga mil, tetapi itu hanya akan memberi tenaga pada sebuah mobil 280 kaki (85 meter)!
Bahan Bakar untuk Pikiran
Tidak seperti mobil yang membutuhkan bahan bakar fosil, pengendara sepeda didorong oleh makanan, sumber energi terbarukan. Jenis makanan yang dimakan pengendara sepeda dapat memengaruhi kinerja. Kita semua membutuhkan air, protein, karbohidrat, lemak, vitamin, dan mineral agar tetap sehat. Untuk atlet top, menjaga keseimbangan nutrisi ini sangat penting. Juara lintas negara Putri AS Ruthie Matthes menjelaskan, “Di luar sepeda saya cenderung makan banyak sayuran dan buah-buahan, tinggi karbohidrat — tetapi tidak terlalu ekstrim di mana saya hanya makan nasi dan kentang. Saya mencampurkan protein di dalamnya. . “ Selama balapan, banyak pengendara sepeda akan menggunakan minuman berkarbohidrat tinggi, bar, atau bahkan gel untuk energi instan.
Cairan
Tubuh manusia sebagian besar terdiri dari air, sehingga kehilangan sedikitnya 2 persen cairan tubuh melalui keringat dapat mempengaruhi kinerja bersepeda. Atlet yang mengendarai dalam kondisi panas untuk waktu yang lama perlu berhati-hati. Dehidrasi yang parah dapat menyebabkan kelelahan akibat panas atau sengatan panas dan bahkan dalam beberapa kasus ekstrim, kematian. Pengendara sepeda diinstruksikan untuk minum beberapa gelas air sebelum bersepeda dan kemudian sering minum selama berolahraga.
Bagaimana Otot Anda Bekerja?
Kaki pengendara sepeda memberikan tenaga untuk bersepeda. Otot yang menempel pada tulang paha (femur) dan tulang kering (tibia) melakukan sebagian besar pekerjaan. Tulang paha Anda bekerja seperti tuas dan jika lebih panjang dari tulang kering Anda, itu akan memberikan daya ungkit ekstra pada setiap kayuhan pedal. Panjang tulang paha kamu ditentukan oleh genetika, jadi jika kamu memiliki tulang paha yang pendek kamu bisa menyalahkan orang tuamu. Panjang tulang paha bukanlah keseluruhan cerita — dibutuhkan otot untuk menggerakkan tulang-tulang itu.
Menurut ITDP, Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) telah meningkatkan penggunaan sepeda hingga 10 kali lipat di Jakarta. Bandung juga mengalami situasi serupa, yang diduga didorong oleh kebosanan saat WFH dan kesadaran berolahraga sebagai peningkat daya tahan tubuh. Bila dilakukan secara konsisten, tentu manfaat yang diraih akan jauh lebih baik. Akan tetapi, tidak semudah itu untuk dapat membudayakan pola aktif bergerak ini. Satu persoalan yang mesti dipikirkan kembali mengenai peningkatan jumlah pesepeda, adalah kendaraan itu sendiri. Jika jumlah kendaraan tidak dapat dikurangi, sementara penggunaan sepeda meningkat, maka akan muncul tundaan perjalanan (Artiningsih, 2011). Maka, terdapat dua persoalan yang harus dipertimbangkan matang, salah satunya adalah mengurangi jumlah kendaraan pribadi di jalan di tengah meningkatnya jumlah pesepeda dan meningkatkan jumlah transportasi publik yang terintegrasi dan ekonomis. Kenworthy (dalam Artiningsih, 2011), kota dikatakan berkelanjutan jika memiliki struktur fisik dan rancangan kota yang memenuhi aneka kebutuhan personal publik. Dengan begitu, kita bisa memahami pernyataan Ravenscroft (dalam Artiningsih, 2011), bahwa secara fisik, jalur sepeda yang diinginkan adalah jalur yang memiliki lokasi dalam jaringan transportasi yang terintegrasi dengan beberapa pusat tujuan perjalanan. Ini bisa menjadi bahan pertimbangan yang baik bagi pemerintah guna menyusun kebijakan ramah pesepeda.
Pada akhirnya, pembudayaan masyarakat untuk aktif bergerak, khususnya dengan memanfaatkan sepeda sebagai bagian dari budaya hidup sehat dan ramah lingkungan, merupakan kombinasi dari berbagai komponen guna mensukseskan pola hidup positif ini. Komitmen dan pola pikir bersepeda individu, budaya bersepeda dan bertransportasi publik, meminimalisir penggunaan kendaraan pribadi di jalan raya, kebijakan pemerintah dan dukungan bagi pelayanan publik — sebagai dukungan pemerintah bagi masyarakat untuk aktif bergerak (menggunakan sepeda khususnya) — sangat penting dan perlu kerja sama seluruh pihak. Dengan demikian, agar pola bersepeda — musiman seperti masa COVID-19 ini — tidak akan berhenti dan dapat berlanjut, bahkan menjadikannya sebagai transportasi alternatif yang dapat dimanfaat dalam keperluan sehari-hari.
Referensi :
Artiningsih. (2011). Jalur Sepeda Sebagai Bagian dari Sistem Transportasi Kota yang Berwawasan Lingkungan. Jurnal Tata Loka, XIII(1), 27–41.
CNN Indonesia. (2020, Juni 15). ITDP: Jumlah Pengguna Sepeda di Jakarta Meningkat Saat PSBB. Diakses dari www.cnnindonesia.com: https://www.cnnindonesia.com/nasional/20200615010417-20-513263/itdp-jumlah-pengguna-sepeda-di-jakarta-meningkat-saat-psbb
Litbang Kemendagri. (2018, Maret 15). Penelitian Ini Ungkap 2 Manfaat Jika Rajin Bersepeda. Diakses dari litbang.kemendagri.go.id: https://litbang.kemendagri.go.id/website/penelitian-ini-ungkap-2-manfaat-jika-rajin-bersepeda/
Okezone.com. (2014, Mei 2). Ini Lima Penelitian yang Dukung Manfaat Bersepeda. Diakses dari lifestyle.okezone.com: https://lifestyle.okezone.com/read/2014/05/02/486/979040/ini-lima-penelitian-yang-dukung-manfaat-bersepeda
Pikiran Rakyat. (2020, Juni 11). Jalur Sepeda di Kota Bandung Akan Dibenahi dan Ditambah Ruasnya. Diakses dari www.pikiran-rakyat.com: https://www.pikiran-rakyat.com/bandung-raya/pr-01400139/jalur-sepeda-di-kota-bandung-akan-dibenahi-dan-ditambah-ruasnya
Republika.co.id. (2020, Juni 27). Bersepeda Makin Hits di Bandung, Ini Sebabnya. Diakses dari republika.co.id: https://republika.co.id/berita/qckvhn368/bersepeda-makin-emhits-emdi-bandung-ini-sebabnya